Kejujuran dalam bersikap, berbicara dan mengeluarkan pendapat adalah sebuah keberanian yang mungkin tidak semua orang bisa melakukannya. Menuangkan pemikiran yang mungkin bertentangan dengan mainstream yang ada, memang akan berbenturan dengan berbagai pihak dan berbagai kepentingan. 

Bagi saya kebebasan menuangkan pemikiran adalah sebuah hak, entah pemikiran itu bisa bermanfaat atau tidak, mempengaruhi orang banyak atau tidak, tapi setidaknya menuangkan pemikiran itu bagian dari kebutuhan manusia. Menuangkan pemikiran itu tidak hanya sebatas dalam menulis buku saja tapi dengan berkomunikasi secara langsung pun kita bisa menuangkan pemikiran kita. 
Memang ada baiknya mengeluarkan pemikiran itu berdasarkan analisa dan tahu akar dari masalah yang menjadi tema dari sebuah pemikiran. 

Dalam buku yang ditulis ini, saya melihat saudara Teddy, seperti yang dia tulis di dalamnya, berbicara melalui hati dan mengesampingkan semua kepentingan-kepentingan yang melekat di kehidupannya sehingga apa yang ditu­angkan di dalam buku ini benar-benar dari pemikiran terdalamnya, dan menceritakan apa yang dia rasakan, dia lihat dan dia inginkan. 

Saya menilai apa yang Saudara Teddy lakukan punya dasar yang baik dalam menelaah sebuah masalah dan beliau sampaikan apa adanya tanpa perlu memoles sana-sini agar terlihat menarik dibaca. 

Apa adanya memang menjadi hal yang langka karena akan berbenturan dengan kepentingan-kepentingan. Entah itu kepentingan bisnis, politik, pertemanan, strategi dan sebagainya. Sehingga benar menjadi sedikit benar dan salah menjadi sedikit salah. Menjadi sedikit benar atau sedikit salah itu adalah sebuah ”kompromi” terhadap nilai dari sebuah kejujuran. Fakta yang ingin disampaikan menjadi fiksi ketika kita mengurangi nilai dari sebuah fakta. 

Kebenaran sebuah analisa dan pemikiran itu tergantung dari bagaimana setiap orang untuk memahaminya, menelaah dan menjadikan sebuah keyakinan. Tapi di luar dari hal itu, setidaknya bagi seseorang menyampaikan kebenaran yang dia yakini, dibutuhkan konsistensi. Jangan sampai pemikiran yang kita sampaikan di tempat satu dan lainnya berbeda dikarenakan kita mengondisikan di mana tempat kita berada. Dan itu banyak terjadi di masyarakat kita. 

Saya pernah mengatakan, kalau saya mau marah maka saya marah saja. Saya tidak peduli dengan pandangan orang lain karena saya tidak mau menyenang-nyenangkan orang lain. Jadi jika orang mengenal saya seperti ini, maka orang lain akan mengenal saya pun seperti ini. 

Tata krama tetaplah dipakai dalam menyampaikan kejujuran. Tapi bukan berarti harus berpura-pura dan meng­hilangkan substansi dari sebuah kejujuran yang akan kita sampaikan. 

Politik banyak sekali strategi. Kadang sebuah fakta harus disimpan terlebih dahulu sebagai senjata pamungkas untuk menghantam lawan politik. Biarkan lawan terjebak dalam permainan kita dan kita keluarkan fakta yang ada pada kita. 

Memang butuh juga orang-orang yang ada di dalam kancah politik nasional untuk berbicara apa adanya dan berfikiran lepas dan bebas sehingga bisa membangunkan para pihak untuk sekali-kali melihat sebuah masalah diluar dari kacamata kepentingan pribadi dan golongan untuk mendapatkan akar dari sebuah masalah. 

Dalam buku ini saya melihat ada sebuah penyampaian yang lepas dan bebas. Bagi saya terlepas dari tulisan di dalam buku ini, yang patut dihargai adalah kebebasan berpendapat dan berani lepas dari baju politik yang disandang oleh sang penulis. 

Terima kasih.

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH, M.Sc


Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html



"Di zaman ketika kemunafikan dibela mati-matian, sementara kejujuran dimusuhi habis-habisan, lewat buku ini Teddy Gusnaidi mengingatkan bahwa politik pencitraan ideologi populisme dan etos hipokrasi, adalah bahaya dan ancaman yang harus lekas disingkirkan" 


Rieke Diah Pitaloka
Anggota DPR RI PDI Perjuangan



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




"Menjalani Jabatan bukanlah tiba-tiba, bercita-cita punya jabatan juga tidak terlarang. Yang tidak boleh adalah berkeinginan punya jabatan secara tiba-tiba. Teddy memberi pesan moral melalui laku dan kalimat-kalimat tegasnya, yang mengalir melalui tuturnya. Siapapun kita, tampillah apa adanya sesuai dengan originalitas kita"

Ferry Mursyidan Baldan
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional

   

Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html


Jika Tuhan mengijinkan Soekarno bicara hari ini, dia akan marah besar kepada para pemujanya. Mungkin beliau akan bilang jangan kultuskan saya! Dan saya tidak melakukan sesuatu yang lebih dari yang selama ini kalian bicarakan. Ini sangat berlebih-lebihan.

Lalu Soekarno bisa jadi akan marah besar ketika banyak yang percaya bahwa dia masih hidup dan sering datang dan menampakkan diri ke warga-warga desa, belum lagi ada yang mengaku bisa berdiskusi langsung dengan dirinya dan dipublikasikan kemana-mana.

Soekarno mungkin mengatakan bahwa, kalau saya sakti kenapa saya harus berbaring sakit dan mati? Kenapa saya bisa menangis karena kesakitan? Tidak masuk akal jika orang sakti sakit-sakitan, menangis dan mati. Kalau saya bisa diajak bicara maka saya pasti akan ceritakan bagaimana kehidupan setelah mati agar rakyat saya sadar, bukan petuah-petuah seperti yang diucapkan orang yang mengaku-ngaku bisa berdiskusi dengan saya. kalau mau cari makan jangan jual nama saya, dan jangan samakan saya dengan jin dan setan, itu penghinaan bagi saya


Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html



Sebagai Presiden saya katakan stop melakukan hal itu! Saya akan tutup namanya bantuan asing terhadap organisasi-organisasi di Indonesia. kalau mau kerjasama sesekali untuk budaya dan sebagainya saya persilahkan tapi kerjasama dengan luar negeri cukup antar negara saja. Jika anda mau kerjasama bisnis silahkan saja, kan ada aturan mainnya.

Saya akan melarang bantuan asing kepada organisasi masyarakat, LSM dan bantuan-bantuan yang bersifat sosial. Stop! Saya bukan anti asing tapi saya katakan dengan tegas stop! Saya melarang bantuan asing terhadap apapun kecuali kerjasama bisnis swasta dan kerjasama negara dan negara. 
Kita sering sekali mengatakan atau mendengar bahwa “Indonesia mulai dikuasai bangsa asing, kita harus waspada!“ tapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara waspadanya. 
Waspada yang kita maksud kebanyakannya “berat” untuk dilakukan oleh pemerintah dan berat untuk dapatkan peran serta masyarakat. Misalnya Teriak usir asing dari freeport! jalankan UUD 45 pasal 33! Nah, apakah bisa begitu saja? Lalu bagaimana cara masyarakat untuk mengusir pihak Freeport? Apakah masyarakat pakai pentungan mengusirnya?

Caranya adalah....
Alasan stop bantuan asing karena efeknya adalah....




Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html





Apakah hukum Negara kita mengatur bahwa orang yang tidak ke Gereja, mesjid, Viraha, Pura, Kelenteng maka akan mendapatkan denda dan hukuman? Ternyata tidak! Karena hukum NKRI tidak mencampuri hukum Agama. dan hukum agama hanya diperuntukkan oleh penganut agama itu sendiri. 
Jika ada penganut agama tertentu memaksakan hukum agamanya untuk diterapkan pada penganut agama lain, maka itu adalah sebuah tindakan barbar, sebuah tindakan premanisme dan pemaksaan kehendak. 
Maka Hukum NKRI akan berlaku untuk pelaku tindakan barbar itu, karena Hukum NKRI melindungi setiap warga negara menjalankan keyakinan agamanya. Dan pelaku yang melakukan pemaksaan itu dapat dipastikan adalah orang yang MEMELINTIRKAN ajaran agama. Karena tidak ada satu ajaran agama apapun yang mengajarkan pemaksaan kehendak dan mengajakan tindakan barbar.



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Saya suka musik metal, saya suka makan Hamburger, saya suka makan makanan dari luar. Saya beli dengan uang saya dan saya beli dari hasil saya bekerja. Jadi stop kalian memberikan wejangan ke saya, stop kalian melarang-larang saya melakukan apa yang saya suka. Karena belum tentu kalian suka kalau saya kasih wejangan dan saya memberikan larangan. 
Jadi saya mau makan makanan dari luar negeri, saya suka band metal, saya suka gunakan barang-barang produk luar negeri dan sebagainya jangan kalian beri saya petuah karena saya tidak suka dengan petuah kalian. 
Kalau ada rakyat saya yang mengatakan seperti itu, maka saya akan acungi jempol! Artinya dia punya prinsip. Saya kadang-kadang bingung, ketika ada kejadian negara lain melakukan ini dan melakukan itu terhadap warga negara mereka sendiri, kepada warga negara lain atau ada warga negara saya yang kena, kita teriak dan bilang boikot!



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html





Kenapa acara-acara mendidik di televisi malah tidak saya tonton? Karena acara-acara pendidikan di televisi itu memuakkan! monoton dan kesannya menggurui. Tidak ada hal yang baru, terkadang ngawur. Baik di televisi, media online dan semacamnya banyak orang-orang ceramah sambil mengeluh bahwa moralitas kita semakin menurun, bahwa kita terlalu mendewakan duniawi, kita sudah kebarat-baratan, kita sudah lupa dengan ajaran agama dan sebagainya. 
 
Pertanyaannya, apakah mereka yang mengatakan begitu tahu bahwa orang yang kelihatannya kebarat-baratan ibadahnya tidak kuat? Apakah mereka tahu bahwa orang yang kerja siang malam mengejar harta bukan orang yang taat beribadah? Apakah mereka tahu orang-orang yang dianggap tidak bermoral ternyata mereka menyumbangkan sebagian uang mereka untuk yang membutuhkan tanpa harus diketahui orang lain?


Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Kalau ada yang tanya kenapa tidak masuk ke wilayah agama? Saya akan katakan inilah kesalahan tafsir kebanyakan orang. Ketika bicara soal logika, bicara soal kesehatan, budaya dan sejenisnya itu dibilang bukan wilayah agama. Ini kesalahan! Kalau dibedakan agama dengan hal itu maka cukup keluarkan saja ayat dari semua agama, selesai! Apa penjabarannya? Bagaimana teknisnya? Maka logika, kesehatan, budaya, share pengalaman itu adalah penjabarannya! 
 
Melakukan pendidikan yang baik dan dapat diterima oleh generasi muda adalah hal yang sangat berhubungan dengan ajaran agama. Jadi sangat aneh jika ada yang mengatakan bahwa tidak perlu pake psikologi-psikologian! Ini ranah para pemuka agama. 
 
Dapat saya pastikan mereka yang mengatakan itu tidak paham apa yang namanya ajaran agama. Mereka belajar agama secara tekstual bukan dengan memahami, atau malah mereka memang tidak pernah belajar soal agama. Kalau pendalaman secara agama itu bisa dilakukan setelah logika, kesehatan dan budaya digunakan terlebih dahulu.


Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html





Saya sebagai Presiden ketika dibuka masa lalu saya yang bandel dan penuh dosa saya akan mengakuinya dan tidak perlu saya tutup-tutupi. Karena bagi saya untuk apa menyembunyikan sesuatu yang memang pernah kita lakukan? 
 
Bagi saya yang namanya kenakalan itu adalah bagian dari proses hidup kita. Semua orang mengalaminya. kita menjadi sekarang ini tidak terlepas dari kenakalan kita dulu. Bahkan karena perbuatan dosa itu yang membuat saya mengerti soal kehidupan. 
 
Jika ada yang menyerang saya dan menunjukkan bukti bahwa saya dulu pemabok, maka saya tidak akan membantah dan akan saya katakan bahwa itu saya! dan itu benar! Ketika ada yang menunjukkan perempuan yang menjadi selingkuhan saya, maka saya akan katakan iya itu benar. Lalu kenapa? 
 
Ketika mereka bilang anda sok benar seka­rang ini, maka saya jawab, masalah buat anda? Malah saya akan tanya balik, apakah anda pernah mabok, menjadi pengguna narkoba? Jika dia bilang ah tidak saya tidak pernah melakukan itu, maka saya katakan pantesan pikiran anda sempit, karena anda tidak mengerti apa-apa soal hidup



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Wilayah ini dijajah oleh Belanda. Tujuan Belanda saat menjajah TIDAK melihat / Memandang Suku, Agama dan Ras apa yang akan di jajah. Belanda menjajah dengan tujuannya menguasai wilayah yang sekarang ini menjadi wilayah NKRI. 
 
Perjuangan masyarakat melawan Belanda tidak hanya DILAKUKAN oleh Suku, Ras atau Agama tertentu, tapi semua Suku, Ras dan Agama yang tinggal di wilayah yang sekarang menjadi NKRI! Mereka semua berjuang melawan penjajah. 
 
Setiap Ras berjuang, setiap Suku berjuang dan setiap penganut Agama berjuang melawan penjajah. Dan dalam perjuangan itu setiap Suku, Ras dan Agama apapun mengorbankan Jiwa, raga dan harta. Dari situ timbul yang namanya kesamaan nasib memperjuangkan HAK, akhirnya bersatu memperjuangkan hak.
 
Dari sebuah kelompok-kelompok kecil menjadi sebuah kelompok dengan kekuatan besar, tujuannya satu untuk meraih kemenangan dan kemerdekaan sebagai manusia. Kita semua dipersatukan BUKAN oleh Ras, Suku atau Agama tertentu. Tapi kita semua dipersatukan atas nama HAK dan KEBEBASAN. Dan atas nama itulah kita sepakat menjadikan wilayah yang tadinya terpisah-pisah bersatu menjadi sebuah NEGARA yang bernama Indonesia!



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Saya katakan kepada rakyat bahwa jangan kalian percaya dengan hal-hal yang bisa mendatangkan keuntungan hanya dengan membaca potongan ayat. kalian percaya karena itu diambil dari ayat Alquran misalnya, kalian disuruh membaca terus menerus dan kalian ikut kelompok mereka. 
 
Kalian harus bayar ini bayar itu, di doktrin dan akhirnya kalian diajak untuk menyumbangkan apa yang kalian punya untuk sedekah dan sebagainya. 
 
Saya katakan jika anda ingin sedekah, maka sedekahlah atau bantulah bangkit orang-orang disekitar anda yang memang tidak mampu. Tidak perlu harus ikut perkumpulan dan harus sedekah melalui perkumpulan itu. Bermanfaatlah bagi orang lain dengan apa yang kalian punya. 
 



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Agama itu bukan ormas (Organisasi Masyarakat), dan ormas itu didalamnya berisi orang-orang yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Khonghucu Agama itu bukan negara, dan di dalam pemerintahan negara itu bisa saja isinya ada orang-orang yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Khonghucu.

Ini harus clear dulu! Jangan sampai ketika ada kebencian terhadap Ormas, terhadap Pemerintah, terhadap kelompok atau terhadap perorangan yang kebetulan beragama Islam misalnya, maka yang disalahkan adalah ajaran Islamnya. ini konyol! Yang dibenci orang-orangnya kenapa Islamnya jadi yang disalahkan? 
 
Begitupun jika ada yang menyalahkan atau mengkritisi Ormas, mengkritisi pemerintah, mengkritisi kelompok atau mengkritisi orang per orang yang KEBETULAN mereka beragama Islam, lalu mereka bilang bahwa orang yang mengkritisi itu berarti menyalahkan Islam!

Ini menjadi tidak fair dan sangat memalukan karena berlindung dibalik Agama atas perbuatan yang mereka lakukan. Yang berbuat mereka kok Agama yang dibawabawa? Harus clear dulu!




Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html



Mencopy paste apa yang terjadi di negara lain belum tentu bisa diimplementasikan dengan baik dimasyarakat. Butuh waktu, tenaga dan biaya tambahan untuk implementasikan hal itu. walaupun kita bisa saja mengambil inspirasi dari keberhasilan di luar. Itu sah-sah saja dan bagus-bagus saja.

Terus terang sajalah pola pendidikan sekarang ini membuat banyak anak murid frustasi. Mereka mumet dengan berbagai hal yang memang tidak seharusnya mereka terima. Tidak ada pelajaran yang fokus. 
 
Semuanya dicekoki hingga mereka muak dan muntah, hingga timbul yang namanya malas terhadap pelajaran sekolah. Mereka hanya semangat jika ada pelajaran yang memang mereka sukai sesuai dengan bakat mereka. Misalnya ada yang suka olahraga, maka dia akan semangat ikut pelajaran olahraga.

Solusinya adalah...




Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html



Saya tidak mau berteori panjang kali lebar, saya tidak mau berteori dengan teknik-teknik yang ribet. Karena semua teori dan teknik-teknik yang sudah diimplementasikan selama ini tetap saja masyarakat belum dapat menikmati pelayanan kesehatan dengan baik dan sebagaimana mestinya.

Dasar saya pertama adalah, tidak ada satu orang pun di dunia ini mau sakit dan mau dirawat di rumah sakit. Tidak ada satupun masyarakat yang mau divonis sakit dan mendapatkan perawatan di rumah sakit walaupun gratis. Tidak ada! Lagian kalaupun yang tidak sakit tapi mengaku sakit itu ada, akan segera ketahuan juga dari pemeriksaan. 
 
Kedua adalah, bagaimana pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang selama ini masih terkendala, semuanya menjadi tidak ada kendala lagi? Yang saya lakukan adalah bagaimana dana kesehatan yang ada bisa menyelesaikan semua masalah, bukan bagaimana masalah itu menyesuaikan dana yang ada. 
 
Bagaimana caranya? caranya adalah...



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Jadi alasan apa lagi yang bisa membuat para generasi muda di desa, di kabupaten untuk pergi ke Jakarta? Ke kota-kota besar? Mereka tidak harus bersusah payah di jakarta mencari kerja, tinggal di tempat kost, bermacet-macet, berpanas-panasan dan sebagainya. 
 
Malah semua orang yang tadinya merantau jadi balik ke daerah mereka. Keunggulan didaerah dengan di jakarta adalah didaerah yang mempunyai bahan. Dengan berkembangnya daerah, orang daerah yang sudah pernah ke kota besar bisa balik kedaerahnya dan menjadi pengusaha untuk mensuplay bahan-bahan yang diperlukan dalam membuat produk di jakarta. Karena daerah mereka sudah berkembang dan tidak ada lagi masalah soal pengiriman, soal suplay mensuplay, soal teknologi dan masalah-masalah klasik lain yang selama ini menjadi sekat untuk daerah berkembang

Bagaimana caranya? begini caranya...



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Jika zaman Soekarno kecil sudah ada internet, sudah ada handphone, sudah ada berbagai macam channel TV, sudah ada tv cable seperti sekarang dan sebagainya, apakah Soekarno bisa menjadi Presiden? Bisa ya bisa tidak! 
 
Bisa jadi Soekarno saat itu dengan pemikirannya dia lebih fokus membuat grup-grup diskusi di media sosial, Muhammad Hatta penulis blog, WR. Supratman malah sibuk di studio membuat album, pahlawan lain ternyata malah senang nonton film di Youtube dan sebagainya. 
 
Apakah Indonesia saat itu bisa merdeka? Apakah akan ada para pemuda yang mendesak kemerdekaan Indonesia kepada Soekarno sepeninggal Jepang yang negaranya dibom oleh Amerika Serikat? Belum tentu! 
 
Kondisinya akan berbeda ketika teknologi informasi seperti sekarang sudah ada di zaman dahulu.



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Generasi muda di desa akan bertanya, Apa yang harus kami lakukan? Lalu apa yang akan kalian berikan kepada kami? itu menjadi sebuah pertanyaan yang sangat mendasar dari para generasi muda setelah para orang tua, para pejabat daerah, para pemuka agama dan sebagainya memberikan pandangan dan saran.
 
Yang terjadi jawabannya pun memuakkan, seperti begini. Kalian itu generasi muda, lakukan yang terbaik! Jangan hanya mengharapkan diberi, jangan hanya mengharapkan dikasih jalur! Kalian anak muda, harus kreatif! 
 
Kalau saya jadi anak muda nya saya akan bilang Terima kasih, maaf saya jalan dahulu ada janji dengan yang lain. 
 
Kenapa? karena tidak ada gunanya mereka mendengar petuah bahwa mereka harus begini begitu tapi ketika meraka tanya bagaimana begini dan begitunya malah disuruh cari sendiri. ini konyol!



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Ketika Jenderal Soeharto masih menjabat sebagai Presiden, seorang menteri yang mengurusi tentang KB (Keluarga Berencana) dalam menjalani program ini, dia tidak serta merta datang ke sebuah daerah memberikan penyuluhan, dia tidak serta merta menyuruh pelaksana di bawahnya untuk melakukan penyuluhan, untuk segera mengeksekusi program KB ke setiap masyarakat. 
 
Yang dia lakukan pertama kali adalah mendata daerah-daerah mana yang belum ada listriknya. Jika belum ada dia bekerja sama dengan pihak terkait agar desa atau wilayah yang akan diadakan penyuluhan dan program KB dialiri listrik segera. 
 
Ada yang bertanya kenapa harus ada listrik? Apa hubungannya listrik dengan program KB? Pemerintah lebih intensif saja sosialisasi program KB di setiap daerah. Sang menteri menjawab dengan simple. Apa yang dilakukan suami istri dalam keadaan gelap gulita dari sore hingga pagi hari? apa yang dilakukan masyarakat dalam keadaan gelap gulita? 
 
Bagi saya itu brilian! Sang menteri benar-benar mendalami permasalahan.



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html




Misalnya begini, pertama, saya katakan kepada Kapolri, saya tidak ingin ada satu pun preman di stasiun kereta, terminal, bandara, mall dan tempat-tempat keramaian lainnya. Saya ingin setiap warga negara yang lagi mencari nafkah di tempat-tempat tersebut tidak dicekoki dengan preman. 
 
Saya tidak mau ada warga negara yang mengunjungi lokasi itu tidak nyaman karena terganggu dengan adanya preman, saya tidak mau di tempat hiburan ada preman. Alasan apapun untuk membenarkan ada preman di sana saya tidak akan pernah terima! 
 
Kedua, mulai besok lakukan! Buka hotline. Masyarakat dengan mudah memberitahukan bahwa ada preman di tempat mereka. Seluruh orang yang bisa menggunakan hotline itu adalah orang-orang yang sudah mendaftarkan secara online nomer handphone dirinya lengkap dengan identitas foto KTP. Sehingga yang masuk ke dalam hotline itu sudah pasti bukan orang iseng. Laksanakan segera!



Selengkapnya untuk mendapatkan buku ini bisa klik gambar dibawah ini....

http://bukuteddy.blogspot.co.id/2016/01/contact.html